TETAP BERADA DI DALAM RENCANA-NYA
📖✍️ Hakim-hakim 13:3 ✍️📖
“Dan Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian: “Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.”
Tuhan punya rencana untuk Simson. Bahkan jauh-jauh hari sebelum kelahirannya, Tuhan telah membentuk jalan hidupnya. Simson berada di jalan yang benar sampai saat di mana dia menjadi tergoda kepada seorang wanita Filistin yang “terlihat menyenangkan di matanya” (Hakim-hakim 14:4).
Di lain waktu, dia kembali lagi jatuh cinta kepada wanita yang salah, lagi-lagi seorang wanita Filistin yang bernama Delilah yang menjadi tambatan hatinya.
Pilihan hatinya ini di kemudian hari menjadi sumber malapetaka bagi dirinya. Dengan bujuk rayunya, dia berhasil menipu Simson untuk mengungkapkan semua rahasia dari kekuatannya. Setelah kekuatannya hilang, Simsonpun dengan mudah dapat ditaklukkan oleh orang-orang Filistin. Dia ditangkap dan kemudian dibelenggu dengan rantai serta kedua matanya dicungkil.
Hubungannya dengan kedua wanita itu tampak begitu diinginkan oleh Simson. Dia ingin memenuhi keinginan manusiawinya dan mendapatkan kesenangan. Dia tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa akibat dari semua pilihannya itu, di kemudian hari akan mendatangkan masalah bagi dirinya.
Cerita Simson, seorang yang gagah perkasa, yang ditaklukkan oleh bujuk rayu seorang wanita ini, menunjukkan kepada kita betapa mudahnya hati manusia itu ditawan oleh segala keinginannya.
Ketika segala keinginan kita menjadi tidak terkontrol di dalam diri, dengan cepat hidup kita akan terhilang dari tujuan awal yang telah Tuhan rencanakan bagi kita. Kita akhirnya menyerah kepada godaan, dan menjadi budak dari semua keinginan kita.
Ini adalah alasannya mengapa penting bagi kita untuk menyerahkan segala sesuatu yang ada di dalam diri kepada Tuhan. Kita perlu mencari kehendak-Nya dan menjadikan Firman-Nya sebagai satu-satunya pedoman untuk menuntun hidup kita setiap hari.
Jalan hidup kita ini selalu diperhadapkan dengan banyak hal yang sifatnya menyenangkan bagi mata dan hati kita. Kesediaan hati untuk menyerahkan semua keinginan dan jalan hidup kepada Tuhan, adalah satu-satunya pilihan yang harus kita ambil, jika kita tidak mau terjebak dan diperbudak oleh semua keinginan kita.
Kiranya kita senantiasa berada di dalam jalan dan kehendak Tuhan.